Seseorang pada umumnya masuk kuliah usai menamatkan Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 tahun, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 tahun. Aturan bakunya adalah 12 tahun terhitung masuk SD di usia 6 atau 7 tahun.
Lamanya studi sampai jenjang kuliah tampak tidak berlaku bagi deretan bocah berikut. Mereka dilimpahkan anugerah kecerdasan luar biasa. Sanggup menjadi ahli fisika, matematika, dan bidang pelajaran terbilang sulit lainnya.
Diberitakan lewat berbagai sumber, mulai dari yang usia delapan tahun di tahun, yakni Michael Kearney (1984), hingga terbaru adalah Jeremy Shuler dan Cendikiawan Suryaatmadja (Indonesia). Dua bocah berusia 12 ini mencengangkan dunia perkuliahan karea kepintarannya menembus kampus papan atas dunia.
1. Moshe Kai Cavalin
Bocah terlanjur jenius ini akhirnya direkrut NASA, Memiliki ketertarikan di bidang astro-fisika, menekan bocah ini terus menekuni pengetahuan terkait hal tersebut. Moshe Kai Cavalin terdaftar jadi pelajar college pada usia 8 tahun dan lulus tiga tahun kemudian di tahun 2009 dengan nilai sempura, 4.0 dan dengan beragam penghargaannya.
Tidak langsung meneruskan ke jenjang
perkuliahan, sejumlah kesibukan seperti scuba diving dan menulis buku,
serta mempertajam ahli ilmu martial art. Baru empat tahun kemudian, dia
bergerak untuk meneruskan kuliah di bidang matematika Universitas
California, Los Angeles.
Anak laki-laki dari pasangan Brazil dan Taiwan ini diberitakan, pada tahun lalu, sudah berkarir di NASA dalam usia 17 tahun, seperti dikutip dari laman nextshark.com, 2 November 2015.
Awalnya dia sempat menerima penolakan karena usia yang terlalu muda, sampai akhirnya usianya dirasa cukup langsung direkrut oleh NASA.
3. Sushma Verma
Anak tukang bersih kakus di India ini kuliah S-3 gadis 15 tahun asal India ini menyelesaikan studi pasca sarjananya dan tengah melanjutkan studi S-3 nya. Sushma yang kini sedang melakukan penelitian bidang mikrobiologi lingkungan di Universitas Babasaheb Bhimrao Ambedkar.
Prestasi gemilangnya tidak sebatas menyelesaikan studi pasca sarjananya dengan cepat namun juga dengan hasil terbaik.
Kepala Dekan jurusan mikrobiologi lingkungan, tempat Sushma menimba ilmu mengatakan ada tujuh kursi yang diberikan untuk siswa berprestasi. Dari tujuh kursi tersebut, empat sudah terisi, salah satunya oleh gadis ini.
"Kami pasti memberikan tempat khusus padanya (Sushma) mengingat prestasi gemilang di usia yang sangat belia," ucap Wakil Rektor Profesor RC Sobtiseperti dikutip Times of India, Jumat, (24/7).
Profesor tersebut juga mengatakan dirinya akan terus mendukung studi Sushma, salah satunya dengan memberikan gadis itu beasiswa.
"Kita harus mendukung kiprahnya, dan memasukkan dirinya dalam kategori khusus, seperti memberinya tempat tinggal dan juga beasiswa," lanjutnya.
Ayah Sushma, Tej Bahadur merupakan petugas bersih-bersih WC di kampusnya. Sedangkan ibu Sushma, Chaya Devi hanya ibu rumah tangga.
Sushma yang baru berumur lima tahun diketahui sudah terdaftar kelas IX di Sekolah St Meera's Inter-College, berkat kecerdasaannya yang dinilai sudah sepantar dengan murid normal di kelas yang sama.
'Limca Book of Records' memberinya penghargaan karena bisa menyelesaikan studi di kelas X nya hanya dalam waktu tiga bulan. Bahkan saat 13 tahun, Sushma berhasil menyelesaikan studi sarjananya.
3. Michael Kearney
Bocah ini lulus sarjana usia 10 tahun, Memiliki disabilitas tidak membuat otak Michael Kearney ikut cacat. Justru hal itu memicunya menjadi seorang sangat jenius.
Pada usia empat tahun, entah bagaimana dia mampu melahap tes diagnostik matematika John Hopkins tanpa belajar sebelumnya. Di usia enam tahum dia lulus dari SMA. Di tahun yang sama bocah ini lolos studi college Sata Rosa, menyelesaikan materi dengan mulus hingga masuk studi sarjananya pada usia 8 tahun mengambil bidang Geologi.
Tidak perlu waktu lama, cukup 2 tahun dari waktu normal 4 tahun dia berhasil lulus dan menjadikannya lulusan termuda kampus tersebut di usia 10 tahun.
4. Jeremy Shuler
Bocah 12 tahun ini jadi mahasiswa termuda ngaku doyan matematika. Mulai membaca buku berbahasa Inggris dan Korea di umur yang baru menginjak 2 tahun. Dia juga mempelajari kalkulus pada usia 6 tahun dan di usianya yang ke 10, Shuler siap untuk unjuk gigi dalam studi college.
Jeremy memang bukan anak biasa, dia terlahir dari pasangan bergelar doktor bidang ruang angkasa. Jeremy dididik secara tidak biasa. Orantuanya menyekolahkannya di rumah dan pindah ke New York guna menunjang pendidikan lebih baik lagi.
Seperti diberitakan Associated Press, novel berat seperti "The Lord of the Rings" dan buku teori Matematika dilahap pada usia 5 tahun.
Keluarganya yang juga memperhatikan lingkungan main anak seusianya terkadang cemas akan cara bersosialisasi Jeremy, namun tampaknya bocah pintar ini lebih memilih matematika menjadi 'sahabat'. Walau demikian, dia tidak melupakan cara bergaul dengan anak sepantaran dengan juga membicarakan hobi yang sama, seperti dikutip dari laman Canada Journal, Minggu (4/9).
Saat masuk jenjang perkuliahan, hari pertamanya di Universitas Cornell diakuinya sangat gugup. Namun ke depan dia justru merasa bersemangat walau menjadi mahasiswa termuda.
5. Cendikiawan (Diki) Suryaatmadja
Bocah 12 tahun asal Indonesia kuliah di kampus Kanada, Cendikiawan (Diki) Suryaatmadja, bocah laki-laki 12 tahun asal Indonesia, besok akan mulai kuliah di Universitas Waterloo, Kanada.
Menurut pihak kampus, Diki mengambil jurusan fisika dan akan mengikuti kelas tambahan matematika, kimia, serta ekonomi di kampus bergengsi Kanada itu.
Situs Inquirer melaporkan, Rabu (7/9), karena dikenal jenius, Diki selama sekolah di Tanah Air mengikuti kelas percepatan dan dia belajar bahasa Inggris dari menonton film.
Diki tercatat menjadi mahasiswa termuda dalam sejarah yang mendaftar di Universitas Waterloo.
Pejabat kampus mengatakan kepada media Kanada, usia tidak menjadi faktor menentukan bagi kampus untuk menerima Diki. Diki dikatakan menjadi siswa dengan catatan akademis terbaik yang diterima di Waterloo tahun ini.
"Dia punya nilai yang fenomenal," kata Andre Jardin, pejabat kampus bagian pendaftaran kepada stasiun televisi CTV. "Dia sangat siap secara akademis. Yang membuat kita kagum adalah dia bocah berusia 12 tahun."
Diki mengatakan kepada stasiun televisi CBC, dia sangat senang akan bertemu dengan siswa baru dan berteman dengan mereka.
Dia mengaku ingin menerapkan ilmu yang dia miliki untuk pengembangan energi terbarukan.
Selama di Kanada Diki tinggal bersama ayahnya di sebuah apartemen dekat kampus dan dia mengatakan sudah tidak sabar ingin belajar main ski es.
http://www.merdeka.com/dunia/5-bocah-jenius-kuliah-di-kampus-dunia-salah-satunya-dari-indonesia/bocah-12-tahun-asal-indonesia-kuliah-di-kampus-kanada.html
Lamanya studi sampai jenjang kuliah tampak tidak berlaku bagi deretan bocah berikut. Mereka dilimpahkan anugerah kecerdasan luar biasa. Sanggup menjadi ahli fisika, matematika, dan bidang pelajaran terbilang sulit lainnya.
Diberitakan lewat berbagai sumber, mulai dari yang usia delapan tahun di tahun, yakni Michael Kearney (1984), hingga terbaru adalah Jeremy Shuler dan Cendikiawan Suryaatmadja (Indonesia). Dua bocah berusia 12 ini mencengangkan dunia perkuliahan karea kepintarannya menembus kampus papan atas dunia.
1. Moshe Kai Cavalin
Bocah terlanjur jenius ini akhirnya direkrut NASA, Memiliki ketertarikan di bidang astro-fisika, menekan bocah ini terus menekuni pengetahuan terkait hal tersebut. Moshe Kai Cavalin terdaftar jadi pelajar college pada usia 8 tahun dan lulus tiga tahun kemudian di tahun 2009 dengan nilai sempura, 4.0 dan dengan beragam penghargaannya.
Anak laki-laki dari pasangan Brazil dan Taiwan ini diberitakan, pada tahun lalu, sudah berkarir di NASA dalam usia 17 tahun, seperti dikutip dari laman nextshark.com, 2 November 2015.
Awalnya dia sempat menerima penolakan karena usia yang terlalu muda, sampai akhirnya usianya dirasa cukup langsung direkrut oleh NASA.
3. Sushma Verma
Anak tukang bersih kakus di India ini kuliah S-3 gadis 15 tahun asal India ini menyelesaikan studi pasca sarjananya dan tengah melanjutkan studi S-3 nya. Sushma yang kini sedang melakukan penelitian bidang mikrobiologi lingkungan di Universitas Babasaheb Bhimrao Ambedkar.
Prestasi gemilangnya tidak sebatas menyelesaikan studi pasca sarjananya dengan cepat namun juga dengan hasil terbaik.
Kepala Dekan jurusan mikrobiologi lingkungan, tempat Sushma menimba ilmu mengatakan ada tujuh kursi yang diberikan untuk siswa berprestasi. Dari tujuh kursi tersebut, empat sudah terisi, salah satunya oleh gadis ini.
Profesor tersebut juga mengatakan dirinya akan terus mendukung studi Sushma, salah satunya dengan memberikan gadis itu beasiswa.
"Kita harus mendukung kiprahnya, dan memasukkan dirinya dalam kategori khusus, seperti memberinya tempat tinggal dan juga beasiswa," lanjutnya.
Ayah Sushma, Tej Bahadur merupakan petugas bersih-bersih WC di kampusnya. Sedangkan ibu Sushma, Chaya Devi hanya ibu rumah tangga.
Sushma yang baru berumur lima tahun diketahui sudah terdaftar kelas IX di Sekolah St Meera's Inter-College, berkat kecerdasaannya yang dinilai sudah sepantar dengan murid normal di kelas yang sama.
'Limca Book of Records' memberinya penghargaan karena bisa menyelesaikan studi di kelas X nya hanya dalam waktu tiga bulan. Bahkan saat 13 tahun, Sushma berhasil menyelesaikan studi sarjananya.
3. Michael Kearney
Bocah ini lulus sarjana usia 10 tahun, Memiliki disabilitas tidak membuat otak Michael Kearney ikut cacat. Justru hal itu memicunya menjadi seorang sangat jenius.
Pada usia empat tahun, entah bagaimana dia mampu melahap tes diagnostik matematika John Hopkins tanpa belajar sebelumnya. Di usia enam tahum dia lulus dari SMA. Di tahun yang sama bocah ini lolos studi college Sata Rosa, menyelesaikan materi dengan mulus hingga masuk studi sarjananya pada usia 8 tahun mengambil bidang Geologi.
Tidak perlu waktu lama, cukup 2 tahun dari waktu normal 4 tahun dia berhasil lulus dan menjadikannya lulusan termuda kampus tersebut di usia 10 tahun.
4. Jeremy Shuler
Bocah 12 tahun ini jadi mahasiswa termuda ngaku doyan matematika. Mulai membaca buku berbahasa Inggris dan Korea di umur yang baru menginjak 2 tahun. Dia juga mempelajari kalkulus pada usia 6 tahun dan di usianya yang ke 10, Shuler siap untuk unjuk gigi dalam studi college.
Jeremy memang bukan anak biasa, dia terlahir dari pasangan bergelar doktor bidang ruang angkasa. Jeremy dididik secara tidak biasa. Orantuanya menyekolahkannya di rumah dan pindah ke New York guna menunjang pendidikan lebih baik lagi.
Seperti diberitakan Associated Press, novel berat seperti "The Lord of the Rings" dan buku teori Matematika dilahap pada usia 5 tahun.
Keluarganya yang juga memperhatikan lingkungan main anak seusianya terkadang cemas akan cara bersosialisasi Jeremy, namun tampaknya bocah pintar ini lebih memilih matematika menjadi 'sahabat'. Walau demikian, dia tidak melupakan cara bergaul dengan anak sepantaran dengan juga membicarakan hobi yang sama, seperti dikutip dari laman Canada Journal, Minggu (4/9).
Saat masuk jenjang perkuliahan, hari pertamanya di Universitas Cornell diakuinya sangat gugup. Namun ke depan dia justru merasa bersemangat walau menjadi mahasiswa termuda.
5. Cendikiawan (Diki) Suryaatmadja
Bocah 12 tahun asal Indonesia kuliah di kampus Kanada, Cendikiawan (Diki) Suryaatmadja, bocah laki-laki 12 tahun asal Indonesia, besok akan mulai kuliah di Universitas Waterloo, Kanada.
Menurut pihak kampus, Diki mengambil jurusan fisika dan akan mengikuti kelas tambahan matematika, kimia, serta ekonomi di kampus bergengsi Kanada itu.
Situs Inquirer melaporkan, Rabu (7/9), karena dikenal jenius, Diki selama sekolah di Tanah Air mengikuti kelas percepatan dan dia belajar bahasa Inggris dari menonton film.
Pejabat kampus mengatakan kepada media Kanada, usia tidak menjadi faktor menentukan bagi kampus untuk menerima Diki. Diki dikatakan menjadi siswa dengan catatan akademis terbaik yang diterima di Waterloo tahun ini.
"Dia punya nilai yang fenomenal," kata Andre Jardin, pejabat kampus bagian pendaftaran kepada stasiun televisi CTV. "Dia sangat siap secara akademis. Yang membuat kita kagum adalah dia bocah berusia 12 tahun."
Diki mengatakan kepada stasiun televisi CBC, dia sangat senang akan bertemu dengan siswa baru dan berteman dengan mereka.
Dia mengaku ingin menerapkan ilmu yang dia miliki untuk pengembangan energi terbarukan.
Selama di Kanada Diki tinggal bersama ayahnya di sebuah apartemen dekat kampus dan dia mengatakan sudah tidak sabar ingin belajar main ski es.
http://www.merdeka.com/dunia/5-bocah-jenius-kuliah-di-kampus-dunia-salah-satunya-dari-indonesia/bocah-12-tahun-asal-indonesia-kuliah-di-kampus-kanada.html
0 Response to "5 Anak Jenius Bisa kuliah di Kampus Dunia, salah satunya dari Indonesia"
Posting Komentar