Prof Ir R.M Sedyatmo dikenal karena menemukan 'Konstruksi Cakar Ayam' pada 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Pondasi yang dibuatnya mampu mengurangi hingga 75 persen tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa.
Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo atas jasa-jasanya.
Seperti yang diketahui bahwa Prof Ir R.M sedyatmo merupakan seorang insinyur Indonesia sebagai penemu pondasi berupa cakar ayam. Dengan pondasi yang menyerupai cakar ayam inilah sebuah bangunan dengan seberapa banyak pun itu akan selalu kokoh dan kuat oleh pondasi bernama cakar ayam.
Beliau lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909. Beliau pada masa pendidikannya menempuh study di ITB atau yang dulu dengan nama Technische Hogessholl. Akan tetapi setelah masa pendidikan itu habis Sedyatmo memulai karirnya di berbagai instansi pemerintah. Serta di tahun 1962 itulah Sedyatmo mulai dikenal dengan rancangan pondasi cakar ayam.
Dalam penataannya, cakar ayam dibentuk melalui rancangan besi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan bangunan tersebut. Semakin besar dan tinggi bangunan itu maka semakin besar pula kekuatan besi yang akan digunakan. Ibarat kata cakar ayam ini seperti akar yang akan menguatkan pohon untuk terus tumbuh ke atas dengan baik.
Sisi istimewa dari cakar ayam ialah simple dan bisa diterapkan untuk semua jenis bangunan mulai dari yang satu lantai hingga yang berpuluh-puluh lantai seperti gedung bertingkat itu. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa semua bangunan memang membutuhkan cakar ayam sebagai pondasi awalnya. Bilamana suatu bangunan itu tak memiliki cakar ayam terlebih dahulu maka dapat dipastikan bahwa bangunan itu akan mudah roboh bahkan sangat mudah untuk roboh.
Sebagai penemu cakar ayam dan telah dimanfaatkan oleh orang banyak ini tak membuat dirinya sombong. Dengan sikapnya yang rendah hati itu beliau senantiasa menekankan adanya rasa sayang dan peduli kepada lingkungan. Bahkan ide dari rancangan cakar ayam ini berasal dari akar pohon kelapa. Dimana pohon tersebut tetap berdiri kokoh meski setiap hati diterjang oleh angin kencang. Bahkan tumbuh lebih condong ke sisi lain pun tetap saja kokoh.
Sebenarnya, karya penemuan dari Sedyatmo bukan hanya cakar ayam saja. Tak hanya satu melainkan lebih seperti Bendungan Jatiluhur, Pompa hidrolis, hingga konsep utama pembangunan Jembatan Suramadu. Atas begitu berharga dan pentingnya penemuan itu menjadikan sosok dari Sedyatmo mendapatkan penghargaan internasional, tentu saja di bidang teknik.
Begitu besar karya yang ditemukan dan terapkan oleh Sedyatmo hingga menjadikan setiap penemuannya itu senantiasa dimanfaatkan oleh orang lain. Menjadikan pekerjaan yang berhubungan dengan teknik lebih praktis dan mudah. Yang mana jasa-jasa penemuan beliau ini juga diterapkan oleh masyarakat Indonesia hingga mereka yang berasal dari negara lain.
Sistem pondasi cakar ayam ini telah pula dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat pengakuan paten internasional di 40 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, India, RRC, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Arab Saudi, Bahrain, Srilanka, Brazil, Qatar, Uni Soviet, Burma, Mesir, Afrika Selatan, Portugal, Spanyol, Argentina, Cile, Australia, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Maroko, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda dan Denmark.
Namun di tahun 1984 beliau telah tutup usia tepatnya di waktu umur 75 dan beliau dimakamkan di Karanganyar. Meskipun beliau telah tiada namun jasa-jasa tersebut terus dan senantiasa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
http://jokowarino.id/penemu-pondasi-cakar-ayam-prof-ir-rm-sedyatmo/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/02/16/mengenang-penemu-pondasi-cakar-ayam
https://www.merdeka.com/uang/5-ilmuwan-anak-bangsa-bikin-bangga-indonesia-di-mata-dunia/sedyatmo.html
https://beritagar.id
Pondasi yang dibuatnya mampu mengurangi hingga 75 persen tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa.
Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo atas jasa-jasanya.
Seperti yang diketahui bahwa Prof Ir R.M sedyatmo merupakan seorang insinyur Indonesia sebagai penemu pondasi berupa cakar ayam. Dengan pondasi yang menyerupai cakar ayam inilah sebuah bangunan dengan seberapa banyak pun itu akan selalu kokoh dan kuat oleh pondasi bernama cakar ayam.
Beliau lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909. Beliau pada masa pendidikannya menempuh study di ITB atau yang dulu dengan nama Technische Hogessholl. Akan tetapi setelah masa pendidikan itu habis Sedyatmo memulai karirnya di berbagai instansi pemerintah. Serta di tahun 1962 itulah Sedyatmo mulai dikenal dengan rancangan pondasi cakar ayam.
Dalam penataannya, cakar ayam dibentuk melalui rancangan besi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan bangunan tersebut. Semakin besar dan tinggi bangunan itu maka semakin besar pula kekuatan besi yang akan digunakan. Ibarat kata cakar ayam ini seperti akar yang akan menguatkan pohon untuk terus tumbuh ke atas dengan baik.
Sebagai penemu cakar ayam dan telah dimanfaatkan oleh orang banyak ini tak membuat dirinya sombong. Dengan sikapnya yang rendah hati itu beliau senantiasa menekankan adanya rasa sayang dan peduli kepada lingkungan. Bahkan ide dari rancangan cakar ayam ini berasal dari akar pohon kelapa. Dimana pohon tersebut tetap berdiri kokoh meski setiap hati diterjang oleh angin kencang. Bahkan tumbuh lebih condong ke sisi lain pun tetap saja kokoh.
Sebenarnya, karya penemuan dari Sedyatmo bukan hanya cakar ayam saja. Tak hanya satu melainkan lebih seperti Bendungan Jatiluhur, Pompa hidrolis, hingga konsep utama pembangunan Jembatan Suramadu. Atas begitu berharga dan pentingnya penemuan itu menjadikan sosok dari Sedyatmo mendapatkan penghargaan internasional, tentu saja di bidang teknik.
Sistem pondasi cakar ayam ini telah pula dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat pengakuan paten internasional di 40 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, India, RRC, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Arab Saudi, Bahrain, Srilanka, Brazil, Qatar, Uni Soviet, Burma, Mesir, Afrika Selatan, Portugal, Spanyol, Argentina, Cile, Australia, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Maroko, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda dan Denmark.
Namun di tahun 1984 beliau telah tutup usia tepatnya di waktu umur 75 dan beliau dimakamkan di Karanganyar. Meskipun beliau telah tiada namun jasa-jasa tersebut terus dan senantiasa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
http://jokowarino.id/penemu-pondasi-cakar-ayam-prof-ir-rm-sedyatmo/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/02/16/mengenang-penemu-pondasi-cakar-ayam
https://www.merdeka.com/uang/5-ilmuwan-anak-bangsa-bikin-bangga-indonesia-di-mata-dunia/sedyatmo.html
https://beritagar.id
0 Response to "Prof. Dr. Ir Sedyatmo, Penemu Teknologi Konstruksi Cakar Ayam Asli Indonesia Hak Paten Internasional di 40 Negara"
Posting Komentar