- Airin Rachmi Diany, Walikota Tangsel Cantik dan Kaya
- Zoya Amirin, Psikolog Sexsual Berwajah Cantik dan Sexi
- Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Muda dan Cantik Garuda Indonesia
- Elesta Apriliana, Pilot Cantik Trigana Air
- Noor 'fizzy' Hafizah, Pilot Cantik AirAsia Malaysia
- Gista Putri Bintang Film dan Model Cantik
- Nurmala Hamid Rahmona, Lurah Termuda dan Cantik kab Gorontalo
Berbeda dengan Mioma, mioma berbentuk massa solid (tumor) dan tumbuh pada dinding rahim wanita.
Sebagian besar jenis kista ovarium
tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun.
Namun, dalam beberapa kasus dapat menimbulkan masalah, mulai dari nyeri
haid, kista pecah, perdarahan, hingga penyakit serius, seperti kanker endometrium.
Apa Yang Menjadi Penyebab Kista Ovarium?
Fungsi
normal ovarium adalah untuk menghasilkan telur setiap bulan, selama
proses ovulasi. Struktur kista yang disebut folikel terbentuk di dalam
ovarium. Folikel pecah ketika telur matang dilepaskan selama ovulasi.
Jika folikel gagal untuk pecah dan melepaskan telur, cairannya tetap
tinggal dan dapat membentuk kista kecil (lebih kecil dari 4 cm). Ini
normal terjadi dan kondisi ini disebut sebagai kista fungsional yang
biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Kista ovarium abnormal, seperti
polycystic ovarian disease, dapat terjadi sebagai akibat dari ketidak
seimbangan hormon wanita (estrogen dan progesteron).
Beberapa resiko yang menjadi penyebab berkembangnya kista ovarium, adalah wanita yang biasanya memiliki :
- Riwayat kista ovarium terdahulu
- Siklus haid tidak teratur
- Perut buncit
- Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
- Sulit hamil
- Penderita hipotiroid
- Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi (tamoxifen)
Jenis-jenis Kista Ovarium
1. Kista fungsional
Kista
ini normal, sering akan menyusut dan menghilang dalam waktu dua atau
tiga siklus menstruasi. Karena jenis kista ini terbentuk selama proses
ovulasi, jarang terjadi pada wanita menopause karena telur tidak lagi diproduksi.
2. Kista dermoid
Ini
adalah kista ovarium yang tidak hanya berisi cairan, tapi juga lemak
serta dipenuhi dengan berbagai jenis jaringan, termasuk rambut dan
kulit. Jenis ini biasanya menyerang wanita berusia lebih muda dan dapat
tumbuh besar (15 cm), dapat meradang dan menyebabkan posisi tuba
fallopi terlilit.
3. Kista endometrioma
Kista ini juga dikenal sebagai "kista coklat" disebut juga endometriosis,
dan jenis ini terjadi ketika jaringan lapisan rahim (endometrial)
menempel pada ovarium. Biasanya berisi darah kecoklatan, dan ukurannya
berkisar antara 2 cm hingga 20 cm. Karakteristiknya : menyerang wanita
usia reproduksi, menimbulkan sakit nyeri haid yang luar biasa, dan
mengganggu kesuburan (fertilitas).
4. Kistadenoma
Ini
adalah kista ovarium yang berkembang dari sel-sel pada permukaan luar
ovarium. Kista jenis ini biasanya berisi cairan dan dapat berukuran
sangat besar, bahkan diameternya bisa mencapai 30cm atau lebih
5. Polycystic Ovarian Disease
Penyakit
ini mengacu pada kista yang terbentuk dari penumpukan folikel, dimana
kista-kista kecil terbentuk disekeliling luar ovarium. Kondisi ini bisa
terjadi pada wanita normal, maupun pada wanita yang mengalami gangguan
hormon endokrin. Kista ini menyebabkan lapisan luar ovarium menjadi
tebal, yang dapat mencegah terjadinya ovulasi, dan sering menjadi
penyebab masalah kesuburan.
6. Polycystic Ovarian Syndrom (PCOS)
Kondisi
dimana ditemukan banyak kista dalam ovarium. Hal ini terjadi karena
ovarium memproduksi hormon androgen secara berlebihan, dan bisa terjadi
karena faktor genetic (keturunan). Penyakit ini sangat lazim terjadi,
yaitu menimpa sekitar 4-7% wanita usia reproduksi.
PCOS dapat memiliki gejala seperti : tumbuh bulu lebat, wajah berjerawat, ataupun gangguan siklus haid. Komplikasinya dapat berupa meningkatnya resiko penyakit jantung, kolesterol, Diabetes Mellitus tipe 2 maupun tekanan darah tinggi sebagai akibat resistansi insulin. Selain itu juga dapat meningkatkan resiko kanker endometrium bila jarak antar periode haid > 60 hari.
Penyakit PCOS ini, juga menjadi penyebab infertilitas pada wanita, meningkatnya resiko keguguran & komplikasi kehamilan, serta perdarahan di luar siklus haid.
PCOS dapat memiliki gejala seperti : tumbuh bulu lebat, wajah berjerawat, ataupun gangguan siklus haid. Komplikasinya dapat berupa meningkatnya resiko penyakit jantung, kolesterol, Diabetes Mellitus tipe 2 maupun tekanan darah tinggi sebagai akibat resistansi insulin. Selain itu juga dapat meningkatkan resiko kanker endometrium bila jarak antar periode haid > 60 hari.
Penyakit PCOS ini, juga menjadi penyebab infertilitas pada wanita, meningkatnya resiko keguguran & komplikasi kehamilan, serta perdarahan di luar siklus haid.
Bagaimana Gejala Kista ovarium?
Rasa nyeri lebih disebabkan oleh
sejumlah faktor, seperti ukuran kista, pendarahan atau cairan dari kista
yang pecah menyebabkan iritasi pada jaringan perut. Nyeri juga dapat
disebabkan ketika kista terpelintir (disebut torsi), yang dapat
menghalangi aliran darah ke kista.
Gejala lain yang mungkin dirasakan
ketika proses pelepasan sel telur pada periode ovulasi tertunda,
menyebabkan siklus haid tidak teratur, atau periode haid yang luar biasa
menyakitkan, atau dengan gejala antara lain seperti di bawah ini :
- Kram perut bawah atau nyeri panggul yang timbul tenggelam dan tiba-tiba menusuk
- Siklus haid tidak teratur
- Perut bawah sering terasa penuh atau tertekan
- Nyeri haid yang luar biasa, bahkan terasa hingga ke pinggang belakang
- Nyeri panggul setelah olahraga intensif atau senggama
- Sakit atau tekanan yang menyertai saat berkemih atau BAB
- Mual dan muntah
- Rasa nyeri atau keluarnya flek darah dari vagina
(multipaste.web.id)
0 Response to "Mengenal Kista Ovarium Penyebab dan Gejalanya"
Posting Komentar