Konon diabetes mellitus (DM) atau lebih dikenal dengan sakit gula tak
dapat disembuhkan, kecuali bila si pasien mengubah gaya hidupnya. Namun
di pertengahan Januari 2014, media nasional dikejutkan dengan munculnya
obat diabetes temuan anak sekolah dari Medan.
Obat herbal berbentuk serbuk itu diberi nama Kolagit, singkatan dari Kopi Gula Gita. "Karena rasanya seperti kopi," kata sang penemu, Gita Adinda Nasution saat ditemui di Medan.
Hebatnya, Gita menemukan obat itu saat ia masih tercatat sebagai seorang siswi kelas tiga SMP. Gagasan untuk membuat obat ini muncul ketika ia mengetahui sang ayah, Bisman Nasution didiagnosis menderita diabetes. Saat itu Gita masih duduk di kelas enam SD.
Gita semakin prihatin ketika melihat penglihatan ayahnya memburuk, cara jalannya terhuyung-huyung berikut gangguan fungsi organ lainnya. Sementara berbagai obat dan terapi yang dicobanya tak kunjung membuahkan hasil. Padahal ibunya, Lismawati juga telah menerapkan diet ketat untuk sang suami agar gula darahnya tetap stabil.
Tak mau tinggal diam, Gita pun tekun membaca berbagai buku tentang tanaman obat,
terutama buku tentang pengobatan berbasis ramuan tradisional karya
Hembing Wijayakusuma. Ia ingin membuat obat dari tanaman untuk
menyembuhkan sang ayah, hanya saja ia belum tahu tanaman apa yang tepat.
Hingga tiba-tiba Gita teringat dengan vaksin polio. Vaksin ini sejatinya merupakan modifikasi dari virus penyebab polio itu sendiri. Dari situ ia bertanya-tanya, apakah diabetes bisa disembuhkan dengan gula. "Lalu saya coba-coba dari tebu," ucapnya.
Melalui tahapan proses yang dirahasiakan, Fita berhasil membuat serbuk yang bahan utamanya dari tebu. Warnanya cokelat gelap. "Vaksinnya dari tebu. Tapi ada tambahan senyawa-senyawa lain. Menghilangkan unsur ini, atau menambah unsur yang itu, sehingga menjadi senyawa baru," terang Gita.
Gita menambahkan, ia sengaja membuatnya dalam bentuk serbuk karena pasien diabetes biasanya mengalami penurunan fungsi organ, sehingga sediaan ini dirasa lebih mudah dikonsumsi dan khasiatnya juga lebih cepat dirasakan oleh pasien, bila dibandingkan sediaan kapsul atau pil.
Setelah jadi, ramuan baru racikan anak ketiga dari empat bersaudara itu langsung diberikan kepada ayahnya. Waktu itu belum ada nama, dan belum ada uji praklinis. Toh menurut Gita, obat herbal minim risiko.
Dalam
waktu setahun, kondisi ayahnya membaik. Sayangnya, sang ayah yang benci
jarum suntik tak pernah lagi memeriksakan gula darahnya. Namun karena
akan menunaikan ibadah haji di tahun 2012 silam, mau tak mau ia pun
harus menjalani tes kesehatan. Barulah ketahuan bila hasil tes gula
darahnya normal.
Dari sini Kolagit pun berkembang. Rekan-rekan sang ayah yang sakit gula juga meminta obat tersebut, dan merasakan kesembuhan. Karena banyak permintaan, akhirnya Gita melakukan produksi dalam skala cukup besar, meskipun berbasis rumahan. Pemesannya tak hanya dari Sumut saja, tapi hingga ke Jakarta, Kalimantan, bahkan 'diekspor' ke Arab Saudi.
Sejauh ini Kolagit hanya dipasarkan lewat situs jejaring sosial Facebook, dan dibanderol dengan harga Rp 150 ribu untuk satu bungkus (800 gram). Satu bungkus ini untuk dikonsumsi selama satu bulan. Namun Gita menjamin harganya tidak baku, tetapi bisa bisa dikurangi untuk orang-orang yang kehidupannya pas-pasan, bahkan gratis untuk kalangan tidak mampu.
"Saya tak berani juga bilang Kolagit
itu menyembuhkan, melainkan penghambat. Tetapi ada perbaikan pada fungsi
pankreas maupun ginjal dan lambung," ucap Gita. Namun Gita memastikan,
serbuk herbal ini dapat menurunkan gula darah. Selain itu, berdasarkan
laporan dari pengguna, penyakit ikutan yang biasanya diderita pengidap
diabetes cenderung hilang setelah meminum obat itu, seperti maag,
kolesterol, dan darah tinggi.
Temuan ini juga mendapat penghargaan dalam pameran Teknologi Tepat Guna 2013 yang diselenggarakan Unit Pembinaan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa (UP2KM) USU pada 4 Desember 2013 lalu. Kolagit temuan Gita menyabet juara pertama.
Mahasiswi jurusan Analis Farmasi dan Makanan, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) itu kini tengah menunggu paten untuk Kolagit buatannya.
Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :
(health.detik.com)
Obat herbal berbentuk serbuk itu diberi nama Kolagit, singkatan dari Kopi Gula Gita. "Karena rasanya seperti kopi," kata sang penemu, Gita Adinda Nasution saat ditemui di Medan.
Hebatnya, Gita menemukan obat itu saat ia masih tercatat sebagai seorang siswi kelas tiga SMP. Gagasan untuk membuat obat ini muncul ketika ia mengetahui sang ayah, Bisman Nasution didiagnosis menderita diabetes. Saat itu Gita masih duduk di kelas enam SD.
Gita semakin prihatin ketika melihat penglihatan ayahnya memburuk, cara jalannya terhuyung-huyung berikut gangguan fungsi organ lainnya. Sementara berbagai obat dan terapi yang dicobanya tak kunjung membuahkan hasil. Padahal ibunya, Lismawati juga telah menerapkan diet ketat untuk sang suami agar gula darahnya tetap stabil.
Hingga tiba-tiba Gita teringat dengan vaksin polio. Vaksin ini sejatinya merupakan modifikasi dari virus penyebab polio itu sendiri. Dari situ ia bertanya-tanya, apakah diabetes bisa disembuhkan dengan gula. "Lalu saya coba-coba dari tebu," ucapnya.
Melalui tahapan proses yang dirahasiakan, Fita berhasil membuat serbuk yang bahan utamanya dari tebu. Warnanya cokelat gelap. "Vaksinnya dari tebu. Tapi ada tambahan senyawa-senyawa lain. Menghilangkan unsur ini, atau menambah unsur yang itu, sehingga menjadi senyawa baru," terang Gita.
Gita menambahkan, ia sengaja membuatnya dalam bentuk serbuk karena pasien diabetes biasanya mengalami penurunan fungsi organ, sehingga sediaan ini dirasa lebih mudah dikonsumsi dan khasiatnya juga lebih cepat dirasakan oleh pasien, bila dibandingkan sediaan kapsul atau pil.
Setelah jadi, ramuan baru racikan anak ketiga dari empat bersaudara itu langsung diberikan kepada ayahnya. Waktu itu belum ada nama, dan belum ada uji praklinis. Toh menurut Gita, obat herbal minim risiko.
Dari sini Kolagit pun berkembang. Rekan-rekan sang ayah yang sakit gula juga meminta obat tersebut, dan merasakan kesembuhan. Karena banyak permintaan, akhirnya Gita melakukan produksi dalam skala cukup besar, meskipun berbasis rumahan. Pemesannya tak hanya dari Sumut saja, tapi hingga ke Jakarta, Kalimantan, bahkan 'diekspor' ke Arab Saudi.
Sejauh ini Kolagit hanya dipasarkan lewat situs jejaring sosial Facebook, dan dibanderol dengan harga Rp 150 ribu untuk satu bungkus (800 gram). Satu bungkus ini untuk dikonsumsi selama satu bulan. Namun Gita menjamin harganya tidak baku, tetapi bisa bisa dikurangi untuk orang-orang yang kehidupannya pas-pasan, bahkan gratis untuk kalangan tidak mampu.
Temuan ini juga mendapat penghargaan dalam pameran Teknologi Tepat Guna 2013 yang diselenggarakan Unit Pembinaan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa (UP2KM) USU pada 4 Desember 2013 lalu. Kolagit temuan Gita menyabet juara pertama.
Mahasiswi jurusan Analis Farmasi dan Makanan, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) itu kini tengah menunggu paten untuk Kolagit buatannya.
Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :
- Brigadir Eka Frestya, Polwan Cantik jadi Idola di Sosmed
- Brigadir Avvy Olivia, Polwan Cantik Pernah Jadi Pramugari sebelum di NTMC Polri
- Briptu Dara Intan, Polwan Cantik Bertugas di NTMC Polri
- Serda Theresia, Pramugari Cantik Pesawat Kepresidenan RI
- Serda Tri Nia, Sersan Pramugari Cantik TNI-AD
- Serda Syalsabilla Intan, Dara Manis Pasukan Perdamaian PBB
- Nurul Habibah, Wajah Cantiknya Memberi Warna di Satpol PP
- Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Muda dan Cantik Garuda Indonesia
- Airin Rachmi Diany, Walikota Tangsel Cantik dan Kaya
- Zoya Amirin, Psikolog Sexsual Berwajah Cantik dan Sexi
- Noor 'fizzy' Hafizah, Pilot Cantik AirAsia Malaysia
- Nurmala Hamid Rahmona, Lurah Termuda dan Cantik kab Gorontalo
- Serda Ni Putu, Anggota Kowad Penerjun Payung Cantik & Berprestasi
- Bripda Nina Octaviana, Anggota Gegana Penjinak Bom Polri yang Cantik
- Bripda Rizka, Polwan Cantik Berjilbab Hapal Quran
- Bripda Adri Chroin Ade Utami, Sniper Cantik Berkerudung dari Brimob DIY
- Iptu Dhayita Daneswari, Umur 23 tahun jadi Kapolsek Termuda
- Elesta Apriliana, Pilot Cantik Trigana Air
- Meilani Siti, Cewek Manis Berjilbab Jago Mainkan Gitar Alunan Musik Metal
- Cita Citata, Artis Dangdut Cantik 'Sakitnya Tuh Disini'
- Gista Putri Bintang Film dan Model Cantik
0 Response to "Gita Adinda Nasution, Temukan Serbuk Penurun Gula Darah untuk Ayahnya"
Posting Komentar