Siapa yang bakal mengira di usianya yang baru menginjak 23
tahun Iptu Dhayita Daneswari sudah menduduki posisi sebagai Kapolsek
Candisari, Semarang, Jawa Tengah. Hal ini membuatnya tercatat menjadi
Kapolsek perempuan termuda sepanjang sejarah di Pulau Jawa.
Meski terkesan mudah di usianya yang muda sudah mendapatkan jabatan yang prestisius, bukan berarti dara manis ini mendapatkannya dengan mulus begitu saja. Usai lulus dari SMA Negeri 6 Kota Semarang jurusan IPA, perjalanan karier Dhayita diawali dengan mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) lulus tahun 2012.
"Memang, di usia muda adalah
usia di mana masa-masa ingin menikmati kebahagiaan dan kesenangan
hidup. Namun, sejak masuk ke Akpol karena sebagai taruna kita sudah
diberikan pendidikan dengan konsekuensi bahwa masa muda kita akan
dihabiskan dengan pengabdian dan kedisiplinan tinggi. Maka saya
menyadari seluruh konsekuensi tersebut," ungkapnya, Rabu (14/10)
kemarin.
Menjabat sebagai Kapolsek Candisari, Kota Semarang, menjadikan kebanggaan tersendiri baginya. Banyak tantangan yang bakal dihadapinya, terutama berkomunikasi dengan bawahan yang berusia lebih senior.
Iptu Dhayita ternyata punya cara tersendiri agar bawahannya yang sebanyak 30 anggota bisa tunduk. Apakah langkah yang digunakannya?
Bersikap tegas menjadi kunci penting selama menjabat Kapolsek Candisari.
"Sopan, tegas dan bijaksana. Dengan modal dan model komunikasi tersebut saya yakin beberapa anggota saya yang jauh lebih tua dan lebih lama pengabdiannya di Polri akan menghormati arahan dan petunjuk yang saya berikan," katanya.
Sebagai anggota Polri, Iptu Dhayita sangat menyadari bahwa keberhasilan seorang pimpinan berkat kinerja yang jujur, tanggung jawab dari para anggotanya. Bukan semata-mata dari dirinya saja.
"Saya menyadari tanpa adanya anggota di lapangan Polsek Candisari yang saya pimpin tidak akan berhasil dalam melayani, mengabdi dan mengayomi masyarakat sekitar yang merupakan fungsi dan tugas pokok sebagai lembaga Polri," ungkapnya.
Selain itu, gadis kelahiran 24 Desember 1991 ini berharap model komunikasi dirinya dengan bawahannya melalui pendekatan hati dan kebijaksanaan akan menghindari kesan menjadi pemimpin di lembaga Polri yang arogan.
"Paling tidak dengan mengedepankan kebijaksanaan dan
kearifan dan sopan santun. Saling ngajeni (menghormati) dan bisa
berkomunikasi dari hati ke hati, maka saya bisa menghindari watak atau
sikap sebagai seorang pemimpin yang arogan," ujar perempuan dengan hobi
traveling, naik gunung dan olahraga Tae Kwon Do ini.
Harapannya, dengan model komunikasi dan memimpin, kinerja bawahannya bisa berjalan dengan baik. "Paling tidak tercipta suasana ketertiban, keamanan. Yang utama adalah keamanan masyarakat di Polsek Candisari bisa terwujud dan tercipta. Aman, nyaman, tentram dan damai tujuan utamanya di masyarakat," ujarnya.
Bagaimana perjalanan karir dara manis ini bisa menduduki posisi Kapolsek?
Keberhasilannya menjabat sebagai Kapolsek selain berkat kerja keras, tak luput pula dikarenakan semangat dan doa dari orangtua dan sang kekasih. Berkat motivasi dan dorongan mereka, dirinya siap mengemban tugas meski masih tergolong masih usia muda.
"Motivasi dan dorongan dari orang tua dan teman dekat pria saya yang menjadikan saya bersemangat untuk menjadi seorang Polwan yang diawali masuk di Akademi Kepolisian (Akpol). Lembaga yang penuh kedisiplinan dan siap mengemban tanggung jawab yang besar," ungkapnya.
Keluarga Iptu Dhayita bisa dikatakan memang dekat dengan pendidikan. Dia dilahirkan dari ayah seorang Pegawai Negara Sipil (PNS) Dinas Pariwisata Pemprov Jawa Tengah, Ir Purboyo Paminggir Baroto, dan ibu merupakan dosen pengajar di Fakultas MIPA Undip Kota Semarang, Dra Riche Hariyati.
"Orangtua saya yang mengarahkan, mendidik dan menjadikan saya seperti ini. Sehingga saya sangat bangga, bisa membahagiakan keduanya dengan bekerja penuh tanggung jawab dan integritas yang tinggi," ucapnya.
Selain peran orang tua, ada sosok pria yang dicintaiIptu Dhayita sejak duduk di bangku SMP. Siapakah pria beruntung ini? Tak kalah pentingnya, kata dia, dorongan motivasi serta pengertian yang besar dari kekasihnya, yaitu Chandra Yusuf. Kekasihnya merupakan seorang pengusaha kuliner di Kota Semarang yang sudah dekat dengan dirinya sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Kota Semarang.
http://www.merdeka.com/peristiwa/lebih-intim-dengan-iptu-dhayita-kapolsek-termuda-calon-jenderal-splitnews-4.html
Meski terkesan mudah di usianya yang muda sudah mendapatkan jabatan yang prestisius, bukan berarti dara manis ini mendapatkannya dengan mulus begitu saja. Usai lulus dari SMA Negeri 6 Kota Semarang jurusan IPA, perjalanan karier Dhayita diawali dengan mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) lulus tahun 2012.
Menjabat sebagai Kapolsek Candisari, Kota Semarang, menjadikan kebanggaan tersendiri baginya. Banyak tantangan yang bakal dihadapinya, terutama berkomunikasi dengan bawahan yang berusia lebih senior.
Iptu Dhayita ternyata punya cara tersendiri agar bawahannya yang sebanyak 30 anggota bisa tunduk. Apakah langkah yang digunakannya?
Bersikap tegas menjadi kunci penting selama menjabat Kapolsek Candisari.
"Sopan, tegas dan bijaksana. Dengan modal dan model komunikasi tersebut saya yakin beberapa anggota saya yang jauh lebih tua dan lebih lama pengabdiannya di Polri akan menghormati arahan dan petunjuk yang saya berikan," katanya.
Sebagai anggota Polri, Iptu Dhayita sangat menyadari bahwa keberhasilan seorang pimpinan berkat kinerja yang jujur, tanggung jawab dari para anggotanya. Bukan semata-mata dari dirinya saja.
"Saya menyadari tanpa adanya anggota di lapangan Polsek Candisari yang saya pimpin tidak akan berhasil dalam melayani, mengabdi dan mengayomi masyarakat sekitar yang merupakan fungsi dan tugas pokok sebagai lembaga Polri," ungkapnya.
Selain itu, gadis kelahiran 24 Desember 1991 ini berharap model komunikasi dirinya dengan bawahannya melalui pendekatan hati dan kebijaksanaan akan menghindari kesan menjadi pemimpin di lembaga Polri yang arogan.
Harapannya, dengan model komunikasi dan memimpin, kinerja bawahannya bisa berjalan dengan baik. "Paling tidak tercipta suasana ketertiban, keamanan. Yang utama adalah keamanan masyarakat di Polsek Candisari bisa terwujud dan tercipta. Aman, nyaman, tentram dan damai tujuan utamanya di masyarakat," ujarnya.
Bagaimana perjalanan karir dara manis ini bisa menduduki posisi Kapolsek?
Keberhasilannya menjabat sebagai Kapolsek selain berkat kerja keras, tak luput pula dikarenakan semangat dan doa dari orangtua dan sang kekasih. Berkat motivasi dan dorongan mereka, dirinya siap mengemban tugas meski masih tergolong masih usia muda.
"Motivasi dan dorongan dari orang tua dan teman dekat pria saya yang menjadikan saya bersemangat untuk menjadi seorang Polwan yang diawali masuk di Akademi Kepolisian (Akpol). Lembaga yang penuh kedisiplinan dan siap mengemban tanggung jawab yang besar," ungkapnya.
Keluarga Iptu Dhayita bisa dikatakan memang dekat dengan pendidikan. Dia dilahirkan dari ayah seorang Pegawai Negara Sipil (PNS) Dinas Pariwisata Pemprov Jawa Tengah, Ir Purboyo Paminggir Baroto, dan ibu merupakan dosen pengajar di Fakultas MIPA Undip Kota Semarang, Dra Riche Hariyati.
"Orangtua saya yang mengarahkan, mendidik dan menjadikan saya seperti ini. Sehingga saya sangat bangga, bisa membahagiakan keduanya dengan bekerja penuh tanggung jawab dan integritas yang tinggi," ucapnya.
Selain peran orang tua, ada sosok pria yang dicintaiIptu Dhayita sejak duduk di bangku SMP. Siapakah pria beruntung ini? Tak kalah pentingnya, kata dia, dorongan motivasi serta pengertian yang besar dari kekasihnya, yaitu Chandra Yusuf. Kekasihnya merupakan seorang pengusaha kuliner di Kota Semarang yang sudah dekat dengan dirinya sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Kota Semarang.
Menurut dia, kekasihnya itu penuh kesabaran menerima
serta mengerti akan tugas berat yang diembannya sebagai Kapolsek
Candisari, Kota Semarang.
"Sebagai Kapolsek, saya sering bertugas hingga larut malam. Kondisi kerja saya inilah yang bisa diterimanya dengan ketulusan dan penuh pengertian oleh orang tua dan pria terdekat saya itu," paparnya.
Iptu Dhayita punya impian setinggi langit. Dia bercita-cita punya pangkat Jendral, benarkah?
Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :
"Sebagai Kapolsek, saya sering bertugas hingga larut malam. Kondisi kerja saya inilah yang bisa diterimanya dengan ketulusan dan penuh pengertian oleh orang tua dan pria terdekat saya itu," paparnya.
Iptu Dhayita punya impian setinggi langit. Dia bercita-cita punya pangkat Jendral, benarkah?
Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :
- Brigadir Eka Frestya, Polwan Cantik jadi Idola di Sosmed
- Brigadir Avvy Olivia, Polwan Cantik Pernah Jadi Pramugari sebelum di NTMC Polri
- Briptu Dara Intan, Polwan Cantik Bertugas di NTMC Polri
- Serda Theresia, Pramugari Cantik Pesawat Kepresidenan RI
- Serda Tri Nia, Sersan Pramugari Cantik TNI-AD
- Serda Syalsabilla Intan, Dara Manis Pasukan Perdamaian PBB
- Nurul Habibah, Wajah Cantiknya Memberi Warna di Satpol PP
- Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Muda dan Cantik Garuda Indonesia
- Airin Rachmi Diany, Walikota Tangsel Cantik dan Kaya
- Zoya Amirin, Psikolog Sexsual Berwajah Cantik dan Sexi
- Noor 'fizzy' Hafizah, Pilot Cantik AirAsia Malaysia
- Nurmala Hamid Rahmona, Lurah Termuda dan Cantik kab Gorontalo
- Serda Ni Putu, Anggota Kowad Penerjun Payung Cantik Berprestasi
- Bripda Nina Octaviana, Anggota Gegana Penjinak Bom Polri yang Cantik
- Bripda Rizka, Polwan Cantik Berjilbab Hapal Quran
- Bripda Adri Chroin Ade Utami, Sniper Cantik Berkerudung dari Brimob DIY
0 Response to "Iptu Dhayita Daneswari, Umur 23 tahun jadi Kapolsek Termuda "
Posting Komentar