Sosok perempuan bernama Karla Jacinto memiliki kisah pilu ketika dirinya harus diperkosa lebih dari 43 ribu kali. Namun, pengalaman tersebut membuatnya memutuskan untuk melakukan perjalanan keliling dunia demi membantu korban lainnya dari perdagangan seks.
Kisahnya bermula ketika Karla memilih pergi dari keluarga yang disfungsional. Ketika itu usianya masih 12 tahun, dia mendapati tawaran uang, hadiah dan kehidupan yang lebih baik dari seseorang yang baru ia kenal.
Tak disangka, di saat usianya menginjak 16 tahun, Karla malah dipaksa untuk berhubungan seks dengan 30 pria yang berbeda dalam sehari.
Dilansir Metro, Kamis (8/12/2016), setelah terbebas dari hari-hari mengerikan itu, kini Karla yang berusia 24 tahun memilih menjadi aktivis dengan berjuang membantu menghadapi krisis perdagangan manusia di Meksiko. Dia ingin meningkatkan kesadaran tentang bagaimana para penjahat bekerja untuk mengincar korban.
Dia bahkan bertemu dengan Paus Francis di Vatikan, Italia, untuk membahas perbudakan seksual dan perdagangan manusia yang semakin marak terjadi di berbagai negara.
Karla pun menceritakan bagaimana pengalaman mengerikannya selama empat tahun itu, dia mengatakan, "Mereka akan memukuli saya dengan tongkat, mereka akan memukul saya dengan kabel, mereka akan memukul saya dengan rantai."
"Ada orang-orang yang akan menertawakan saya karena menangis. Saya harus menutup mata, jadi saya tidak akan melihat apa yang mereka lakukan kepada saya," lanjutnya.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (ICEM) mengatakan jika pada 2008 silam, Karla berhasil diselamatkan berkat operasi anti trafficking di Meksiko. Saat itu juga ada sekitar 20 ribu perempuan yang menjadi korban perbudakan seks.
Tak disangka, di saat usianya menginjak 16 tahun, Karla malah dipaksa untuk berhubungan seks dengan 30 pria yang berbeda dalam sehari.
Dilansir Metro, Kamis (8/12/2016), setelah terbebas dari hari-hari mengerikan itu, kini Karla yang berusia 24 tahun memilih menjadi aktivis dengan berjuang membantu menghadapi krisis perdagangan manusia di Meksiko. Dia ingin meningkatkan kesadaran tentang bagaimana para penjahat bekerja untuk mengincar korban.
Dia bahkan bertemu dengan Paus Francis di Vatikan, Italia, untuk membahas perbudakan seksual dan perdagangan manusia yang semakin marak terjadi di berbagai negara.
Karla pun menceritakan bagaimana pengalaman mengerikannya selama empat tahun itu, dia mengatakan, "Mereka akan memukuli saya dengan tongkat, mereka akan memukul saya dengan kabel, mereka akan memukul saya dengan rantai."
Organisasi Internasional untuk Migrasi (ICEM) mengatakan jika pada 2008 silam, Karla berhasil diselamatkan berkat operasi anti trafficking di Meksiko. Saat itu juga ada sekitar 20 ribu perempuan yang menjadi korban perbudakan seks.
0 Response to "Karla Jacinto, Pilih Jadi Aktivis di Mexico Setelah Diperkosa 43 Ribu Kali"
Posting Komentar